pembuatan mentega (butter)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Dalam sehari-hari kadang sulit
membedakan antara margarin, mentega dan Butter. Secara fisik sebenarnya
ketiganya berbeda. Tapi selama ini ketiga bentuk bahan makanan itu sangat rancu
pengertiannya. Mentega, Margarin dan Butter adalah zat makanan yang sumber
pembuatannya, kandungan zat gizi dan komposisinya berbeda.
Mentega
berasal dari lemak hewan. Mentega yang terbuat dari lemak hewan biasanya
mengandung lebih banyak lemakjenuh/saturated fats(66%) dibanding lemak tak
jenuh/unsaturated fats-nya (34%). Lemak jenuh ini biasanya berhubungan dengan
tingginya kadar kolesterol dalam tubuh. Mentega biasanya mengandung vitamin A,
D, protein dan karbohidrat.
Margarin
berasal lemak tumbuh tumbuhan. Margarin sendiri yang terbuat dari minyak
tumbuh-tumbuhan dimana di vegetables oil terkandung jumlah monounsaturated –
dan polyunsaturated fats yang lebih banyak dibandingkan saturated fats-nya
(13-15 % saturated dan 85-87 % percent unsaturated fats
Asam
lemak atau asil lemak ialah istilah umum yang digunakan untuk menjabarkan
bermacam-ragam molekul-molekul yang disintesis dari polimerisasi asetil-KoA
dengan gugus malonil-KoA atau metilmalonil-KoA di dalam sebuah proses yang
disebut sintesis asam lemak. Asam lemak terdiri dari rantai hidrokarbon yang
berakhiran dengan gugus asam karboksilat; penyusunan ini memberikan molekul
ujung yang polar dan hidrofilik, dan ujung yang nonpolar dan hidrofobik yang
tidak larut di dalam air
Asam
lemak jarang terdapat bebas dalam alam , akan tetapi banyak terdapat dalam
bentuk ikatan ester atau amida dalam dalam berbagai lipida.
1.2. TUJUAN
Tujuan
Pembelajaran Khusus Setelah selesai kegiatan proses belajar mengajar peserta
dapat :
1. Menjelaskan mentega dan standar kualitasnya.
2. Menjelaskan cara penyiapan cream
3. Melakukan proses pembuatan mentega
1. Menjelaskan mentega dan standar kualitasnya.
2. Menjelaskan cara penyiapan cream
3. Melakukan proses pembuatan mentega
4.
Mengetahui pengertian Mentega
5.
Mengetahui pengertian Margarin
6.
Mengetahui manfaat Mentega dan Margarin
7.Mengetahui
pengertian Asam Lemak
BAB
II
LANDASAN TEORI
Bioteknologi adalah
cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus,
dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol)
dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Dewasa ini,
perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari padabiologi semata,
tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi
molekular, mikrobiologi, genetika, kimia,matematika,
dan lain sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan
yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.
Bioteknologi
secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu.
Sebagai contoh, di bidang teknologi
pangan adalah pembuatan bir, roti,
maupun keju yang
sudah dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan
tanaman untuk menghasilkan varietas-varietas
baru di bidangpertanian, serta pemuliaan
dan reproduksi hewan. Di bidang medis,
penerapan bioteknologi pada masa lalu dibuktikan antara lain dengan penemuanvaksin, antibiotik,
dan insulin walaupun
masih dalam jumlah yang terbatas akibat proses fermentasi yang
tidak sempurna. Perubahan signifikan terjadi setelah penemuan bioreaktor oleh Louis
Pasteur Dengan alat ini, produksi antibiotik maupun
vaksin dapat dilakukan secara massal.
Mentega adalah produk yang terbuat dari lemak susu
dimana kedalamnya dapat ditambahkan garam untuk mendapatkan rasa yang lebih
baik dan untuk menjaga mutu. Warna kuning pada mentega disebabkan zat warna β
karoten yang terdapat dalam krim (cream).
Sebagian dari kita menghindari mentega dan margarin karena takut pada kandungan lemaknya. Padahal, banyak zat gizi lain yang terdapat pada bahan makanan itu. Selain vitamin A dan D, juga terdapat zat besi, fosfor, natrium, kalium serta omega-3 dan omega-6.
Lemak dan minyak merupakan zat gizi penting untuk menjaga kesehatan manusia. Selain itu, lemak dan minyak merupakan sumber energi yang lebih efektif dibandingkan dengan karbohidrat dan protein. Sumbangan energi per gram lemak, protein, dan karbohidrat masing-masing 9, 4, dan 4 kkal.
Sebagian dari kita menghindari mentega dan margarin karena takut pada kandungan lemaknya. Padahal, banyak zat gizi lain yang terdapat pada bahan makanan itu. Selain vitamin A dan D, juga terdapat zat besi, fosfor, natrium, kalium serta omega-3 dan omega-6.
Lemak dan minyak merupakan zat gizi penting untuk menjaga kesehatan manusia. Selain itu, lemak dan minyak merupakan sumber energi yang lebih efektif dibandingkan dengan karbohidrat dan protein. Sumbangan energi per gram lemak, protein, dan karbohidrat masing-masing 9, 4, dan 4 kkal.
Nilai gizi mentega sangat tergantung pada kandungan lemak dan vitamin yang larut dalam lemak. Mentega merupakan sumber vitamin A yang sangat baik dan merupakan makanan berenergi tinggi, tidak mengandung laktosa (gula susu) maupun mineral serta kandungan proteinnya rendah.
Menurut Standar
Nasional Indonesia (SNI 01-3744-1995), mentega adalah produk makanan berbentuk
padat lunak yang dibuat dari lemak atau krim susu atau campurannya, dengan atau
tanpa penambahan garam (NaCl) atau bahan lain yang diizinkan, serta minimal
mengandung 80 persen lemak susu. Selain garam dapur, ke dalam mentega juga
ditambahkan vitamin, zat pewarna, dan bahan pengawet (misalnya sodium benzoat).
Emulsi pada mentega merupakan campuran 18 persen air yang terdispersi pada 80
persen lemak, dengan sejumlah kecil protein (maksimal 1%) yang bertindak
sebagai zat pengemulsi dan Bahan Kering Tanpa Lemak (Milk Solids-Non-Fat) tidak
lebih dari 2 %.
Lemak mentega sebagian besar terdiri dari asam
palmitat, oleat dan stearat serta sejumlah kecil asam butirat dan asam lemak
sejenis lainnya. Mentega mengandung lebih banyak lemak jenuh atau saturated
fats yakni 66 persen jika dibandingkan dengan lemak tak jenuhnya yakni 34
persen. Lemak jenuh ini biasanya terkait dengan tingginya kadar kolesterol
dalam tubuh. Bahan lain yang terdapat dalam jumlah kecil adalah vitamin A, E,
dan D serta sebagai flavour adalah diasetil, lakton, butirat dan laktat. Produk
mentega yang diproduksi dikenal dengan mentega masam (sour butter) dan mentega
manis (sweet butter) dengan salted atau unsalted.
Dari
semakin banyaknya pemanfaatan bioteknologi, kami terusik untuk membahas
penggunaan bioteknologi dalam bidang pangan, lebih spesifiknya terkait
bioteknologi konvensional dibidang pangan. Apakah dengan penggunaan bioteknologi
tersebut malah semakin banyak manfaat baik yang didapat ataukah sebaliknya,
malah banyak pula dampak negative yang diperoleh. Untuk itulah kami tergugah
untuk membuat makalah ini.
Sejak
Louis Pasteur (1857) menemukan bahwa fermentasi (peragian) anggur merupakan
kegiatan yang dilakukan oleh mikroorganisme, maka penggunaannya dalam bidang
makanan dan minuman semakin berkurang. Jenis-jenis makanan/minuman fermentasi
jumlahnya banyak sekali. Aplikasi koloid dalam industri makanan contohnya
mentega. Pembuatan mentega menggunakan mikroorganisme Streptococcus
lactis dan Lectonostoceremoris. Bakteri-bakteri tersebut membentuk
proses pengasaman. Selanjutnya, susu
diberi cita rasa tertentu dan lemak mentega dipisahkan. Kemudian lemak mentega
diaduk untuk menghasilkan mentega yang siap dimakan.
Aplikasi koloid dalam industri
makanan contohnya mentega. Pembuatan mentega menggunakan
mikroorganisme Streptococcus lactis dan Lectonostoceremoris.
Bakteri-bakteri tersebut membentuk proses pengasaman. Selanjutnya, susu diberi
cita rasa tertentu dan lemak mentega dipisahkan. Kemudian lemak mentega diaduk
untuk menghasilkan mentega yang siap dimakan.
Mentega adalah
produk makanan berbentuk padat lunak yang dibuat dari lemak atau krim susu atau
campurannya, dengan atau tanpa penambahan garam (NaCl) atau bahan lain yang
diizinkan, serta minimal mengandung 80 persen lemak susu. Selain garam dapur,
ke dalam mentega juga ditambahkan vitamin, zat pewarna, dan bahan pengawet
(misalnya sodium benzoat). Emulsi pada mentega merupakan campuran 18 persen air
yang terdispersi pada 80 persen lemak, dengan sejumlah kecil protein yang
bertindak sebagai zat pengemulsi. zat
gizi lain yang terdapat pada bahan makanan ini. Selain vitamin A dan D ,juga
terdapat zat besi, fosfor, natrium, kalium serta omega-3 dan omega-6. Lemak dan
minyak merupakan zat gizi penting untuk menjaga kesehatan manusia. Selain itu,
lemak dan minyak merupakan sumber energi yang lebih efektif dibandingkan dengan
karbohidrat dan protein. Lemak memiliki komposisi terbesar dalam mentega jika
dibandingkan dengan proteindan karbohidrat. Kandungan protein dan karbohidrat
pada mentega sangat rendah, yaitu sekitar 0,4-0,8 gram per 100 gram. Lemak
mentega berasal dari lemak susu hewan, dikenal sebagai butter fat.
Mentega
mengandung sejumlah asam butirat, asam laurat, dan asam linoleat. Asam butirat
dapat digunakan oleh usus besar sebagai sumber energi, juga dapat berperan
sebagai senyawa antikarsinogenik (antikanker). Asam laurat merupakan asam lemak
berantai sedang yang memiliki potensi sebagai antimikroba dan antifungi. Asam
linoleat pada mentega dapat memberikan perlindungan terhadap serangan kanker .
Mentega adalah
produk makanan berbentuk padat lunak yang dibuat dari lemak atau krim susu atau
campurannya, dengan atau tanpa penambahan garam (NaCl) atau bahan lain yang
diizinkan, serta minimal mengandung 80 persen lemak susu. Selain garam dapur,
ke dalam mentega juga ditambahkan vitamin, zat pewarna, dan bahan pengawet
(misalnya sodium benzoat). Emulsi pada mentega merupakan campuran 18 persen air
yang terdispersi pada 80 persen lemak, dengan sejumlah kecil protein yang
bertindak sebagai zat pengemulsi.
Banyak zat gizi lain yang terdapat pada
bahan makanan ini. Selain vitamin A dan D ,juga terdapat zat besi, fosfor,
natrium, kalium serta omega-3 dan omega-6. Lemak dan minyak merupakan zat gizi
penting untuk menjaga kesehatan manusia. Selain itu, lemak dan minyak merupakan
sumber energi yang lebih efektif dibandingkan dengan karbohidrat dan protein.
Lemak memiliki komposisi terbesar dalam mentega jika
dibandingkan dengan proteindan karbohidrat. Kandungan protein dan karbohidrat
pada mentega sangat rendah, yaitu sekitar 0,4-0,8 gram per 100 gram. Lemak
mentega berasal dari lemak susu hewan, dikenal sebagai butter fat. Mentega
mengandung sejumlah asam butirat, asam laurat, dan asam linoleat. Asam butirat
dapat digunakan oleh usus besar sebagai sumber energi, juga dapat berperan
sebagai senyawa antikarsinogenik (antikanker). Asam laurat merupakan asam lemak
berantai sedang yang memiliki potensi sebagai antimikroba dan antifungi. Asam
linoleat pada mentega dapat memberikan perlindungan terhadap serangan kanker .
Pembuatan mentega menggunakan mikroorganisme
Streptococcus lactis dan Lectonostoceremoris. Bakteri-bakteri
tersebut membentuk proses pengasaman. Selanjutnya, susu diberi cita rasa
tertentu dan lemak mentega dipisahkan. Kemudian lemak mentega diaduk untuk
menghasilkan mentega yang siap dimakan.
Produk
– produk makanan yang juga menggunakan proses bioteknologi konvensional namun
tidak berasal dari susu antara lain sebagai berikut.
a) Kecap
Dalam
pembuatan kecap, jamur, Aspergillus oryzae dibiakkan pada kulit
gandum terlebih dahulu. Jamur Aspergillus oryzae bersama-sama
dengan bakteri asam laktat yang tumbuh pada kedelai yang telah dimasak
menghancurkan campuran gandum. Setelah proses fermentasi karbohidrat
berlangsung cukup lama akhirnya akan dihasilkan produk kecap.
b) Tempe
Tempe kadang-kadang dianggap sebagai bahan makanan
masyarakat golongan menengah ke bawah, sehingga masyarakat merasa gengsi
memasukkan tempe sebgai salah satu menu makanannya. Akan tetapi, setelah
diketahui manfaatnya bagi kesehatan, tempe mulai banyak dicari dan digemari
masyarakat dalam maupun luar negeri. Jenis tempe sebenarnya sangat beragam,
bergantung pada bahan dasarnya, namun yang paling luas penyebarannya adalah
tempe kedelai. Tempe mempunyai nilai gizi yang baik. Di samping itu tempe
mempunyai beberapa khasiat, seperti dapat mencegah dan mengendalikan diare,
mempercepat proses penyembuhan duodenitis, memperlancar pencernaan, dapat
menurunkan kadar kolesterol, dapat mengurangi toksisitas, meningkatkan
vitalitas, mencegah anemia, menghambat ketuaan, serta mampu menghambat resiko
jantung koroner, penyakit gula, dan kanker. Untuk membuat tempe, selain
diperlukan bahan dasar kedelai juga diperlukan ragi. Ragi merupakan kumpulan
spora mikroorganisme, dalam hal ini kapang.
Dalam proses pembuatan tempe paling sedikit diperlukan empat
jenis kapang dari genus Rhizopus, yaitu Rhyzopus
oligosporus, Rhyzopus stolonifer, Rhyzopus arrhizus,
dan Rhyzopus oryzae. Miselium dari kapang tersebut akan mengikat
keping-keping biji kedelai dan memfermentasikannya menjadi produk tempe. Proses
fermentasi tersebut menyebabkan terjadinya perubahan kimia pada protein, lemak,
dan karbohidrat. Perubahan tersebut meningkatkan kadar protein tempe sampai
sembilan kali lipat.
c) Tape
Tape dibuat dari bahan dasar ketela pohon dengan menggunakan
sel-sel ragi. Ragi menghasilkan enzim yang dapat mengubah zat tepung menjadi
produk yang berupa gula dan alkohol. Masyarakat kita membuat tape tersebut
berdasarkan pengalaman.
d) Anggur
Atau juga populer disebut dalam bahasa
Inggris: wine adalah minuman beralkohol yang dibuat dari sari anggur
jenis Vitis vinifera yang biasanya hanya tumbuh di area 30
hingga 50 derajat lintang utara dan selatan. Minuman beralkohol yang dibuat
dari sari buah lain yang kadar alkoholnya berkisar di antara 8% hingga 15%
biasanya disebut sebagai wine buah (fruit wine).
Prosedur pembuatan mentega yaitu:
- Persiapan bahan
Susu
dan krim dikumpulkan dari susu sapi. Mentega dapat juga diproduksi dari susu
kerbau liar, unta, kambing, biri-biri betina, dan kuda betina. Sari
terpisah dari susu itu. Sari dapat yang manapun disediakan oleh suatu pabrik
susu baik susu cairan ataupun terpisah dari susu utuh oleh pabrikan mentega.
Sari harus manis ( pH lebih besar dari 6.6), tidak tengik, tidak teroksidasi.
Sari disterilkan pada suatu temperatur dari 95°C atau lebih untuk menghancurkan
enzim dan micro-organisms.
2. Pematangan
Biasanya
ditambahkan untuk memfermentasi gula susu menjadi
asam laktat dan karakteristik bau harum dan selera yang diinginkan
untuk mentega.
3. Mengeram/Penuaan.
Krim
dipegang pada temperatur dingin untuk mengeristal butiran lemak
pada susu, memastikan mengocok sesuai dan tepat seperti tekstur dari mentega
itu. Dalam tanki penuaan, krim diberi perlakukan pendinginan
yang dikontrol dan dirancang untuk
memberikan struktur lemak kristal yang dibutuhkan. Lazimnya,
mengeram mengambil 12- 15 jam. Dari mengeram tangki/tank, krim dipompa ke
pengocok atau berlanjut buttermaker melalui suatu penukar bahang
plat yang membawanya ke suhu yang diperlukan.
4. Mengocok.
Krim
dikocok, dan butir halus mentega membentuk, tumbuh lebih besar, dan bersatu.
Pada akhirnya, ada dua tahap yang ditinggalkan: suatu semisolid massa dari
mentega, dan cairan menunda, yang mana adalah cairan susu.
5. Pengairan dan pencucian.
krim dibagi
menjadi dua fraksi: butir mentega dan cairan susu. Di dalam pengocokan
tradisional, mesin stop ketika butir sudah mencapai suatu ukuran yang tertentu,
lalu sesudah itu cairan susu dialirkan. Dengan yang berlanjut buttermaker
pengairan dari cairan susu adalah juga berlanjut. Setelah pengairan,
mentega adalah bekerja untuk fase kontinyu yang
mengandunglemak fasa air terdispersi halus. Ini dilakukan
sebagai praktek umum untuk mencuci mentega setelah mengocok untuk memindahkan
manapun cairan susu yang bersifat sisa dan padatan susu tetapi ini adalah
jarang dilaksanakan hari ini. Proses pencucian ini akan memastikan bahwa
semua susu mentega dibuang keluar dari mentega. Jika
tidak maka mentega akan tengik.
6. Penggaraman
Garam digunakan
untuk meningkatkan rasa dan rak-hidup, karena bertindak
sebagai pengawet. Selanjutnya, mentega adalah bekerja untuk
meningkatkan konsistensi.
7. Pengepakan dan penyimpanan
Mentega
adalah akhirnya dietak ke dalam bentuk dan kemudian dibungkus di dalam
kertas lilin dan kemudian disimpan di tempat yang dingin. ketika dingin, lemak
pada susu mengeristal dan mentega menjadi terbentuk. Mentega dikocok, ini
dilakukan untuk memasukan udara atau gas nitrogen ke dalam mentega yang
lembut, dimaksudkan untuk menyebar lebih mudah pada temperatur pendinginan.
8. Pengolahan Limbah dalam Industri
Mentega
Mentega
diolah dari bahan dasar susu, dalam proses pengolahan susu tersebut dihasilkan
limbah. Limbah –limbah tersebut harus ditanggulangi agar tidak mencemari
lingkungan. Air limbah dari pengolahan susu mengandung sejumlah besar bahan
organik, nitrogen dan fosfor. Jika konsentrasi yang berlebihan ini masuk
saluran air, deplesi oksigen dan pertumbuhan tanaman dalam saluran air dapat
mencapai gangguan proporsi.
Cara
pengolahan limbah tersebut diantaranya:
- Pretreatment
Pretreatment
di industri selama bertahun-tahun berarti beberapa bentuk aliran peredam, pH
atau variasi beban organik dan lemak yang belum sempurna / padatan
tangki. Sistem pretreatment sekarang sedang dimaksimalkan untuk menghapus
materi padat dengan menggunakan flotasi udara prinsipnya yaitu ditambah dengan
netralisasi air limbah dan penambahan flokulan dan polielektrolit.
2. Pengobatan Tanah
Tanah
sistem pengolahan digunakan secara ekstensif dalam industri. Tanah digunakan
sebagai media biologis untuk mengolah komponen air limbah diterapkan dan
karenanya itu perlu dirancang dengan kriteria yang sesuai untuk memastikan
operasi yang efisien.
3. Pengolahan secara biologi
Sistem
aerobik memerlukan sumber energi untuk menyediakan oksigen yang dibutuhkan
untuk mengasimilasikan bahan organik dalam limbah cair dan karenanya lebih
cocok untuk rendah sampai sedang kekuatan air limbah, karena semakin tinggi
kandungan organik semakin besar kebutuhan oksigen dan semakin besar biaya.
III.1 KESIMPULAN
Bioteknologi konvensional
dalam bidang pangan banyak sekali dimanfaatkan oleh manusia. Selain dapat
menambah nilai guna dan harga suatu produk, juga banyak manfaat yang didapat
oleh masyarakat, baik dar segi financial sampai sosio-kultural. Pembuatan
mentega menggunakan mikroorganisme Streptococcus lactis dan Lectonostoceremoris.
Bakteri-bakteri tersebut membentuk proses pengasaman. Selanjutnya, susu diberi cita rasa tertentu dan lemak mentega
dipisahkan. Kemudian lemak mentega diaduk untuk menghasilkan mentega yang siap
dimakan.
DAFTAR PUSTAKA
Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan solusi Chemical yang tepat kepada Anda,mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.Harga
ReplyDeleteTerjangkau
Cost saving
Solusi
Penawaran spesial
Hemat biaya Energi dan listrik
Mengurangi mikroba & menghilangkan lumut
Salam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
1.
Coagulan, nutrisi dan bakteri
Flokulan
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Garment wash
Eco Loundry
Paper Chemical
Textile Chemical
Degreaser & Floor Cleaner Plant
2.
Oli industri
Oli Hydrolik (penggunaan untuk segala jenis Hydrolik)
Rust remover
Coal & feul oil additive
Cleaning Chemical
Lubricant
3.
Other Chemical
RO Chemical
Hand sanitizer
Disinfectant
Evaporator
Oli Grease
Karung
Synthetic PAO.. GENLUBRIC VG 68 C-PAO
Zinc oxide
Thinner
Macam 2 lem
Alat-alat listrik
Packaging
Pallet
CAT COLD GALVANIZE COMPOUND K 404 CG
Almunium
Hard Rock Hotel & Casino New Orleans - Mapyro
ReplyDeleteFind 군포 출장마사지 out more about Hard Rock Hotel 김포 출장샵 & Casino New 천안 출장샵 Orleans, including road conditions 부산광역 출장샵 and the casino's 공주 출장샵 parking. Plan to book your stay today and